softskill

navigasi

Sabtu, 08 Juni 2013

TULISAN 5, PEMBONGKARAN BANGUNAN LIAR, MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATA KULIAH   : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 
NAMA                    : HERMANSYAH
KELAS                   : 2DB11
NPM                       : 33111347



 PEMBONGKARAN BANGUNAN LIAR
             
                Dalam tulisan saya kali ini saya akan membahas tentang pembongkaran bangunan liar , sekarang kalau kita sedang membuka berita di televisi beritanya tidak jauh dari pembongkaran bangunan liar , banyak orang bertanya-tanya efektifkah pembongkaran bangunan liar untuk kenyamanan dan sebagai tata kota atau daerah agar lebih indah dan baik, menurut saya sendiri pembongkaran bangunan liar sangatlah efektif, kenapa saya berpendapat begitu, kita ambil contoh bangunan liar sekitar daerah jakarta , sudah berapa ribu bangunan liar yang berdiri di tanah jakarta tanpa surat kepemilikan tanah atau sertifikat kepemilikan , sebenarnya kasian melihat pembongkaran bangunan liar tersebut namun demi kebaikan bersama , karena kalau masih berdiri membuat keindahan lingkungan tersebut menjadi kurang indah , lebih parah pemukiman bangunan liar di sekitar kali atau waduk , kalau kita melewatinya kita hampir tidak kelihatan kali atau waduknya, itulah yang membuat instasi-instasi melakukan pembokaran terhadap bangunan liar tersebut , yang menjadi pertanyaan saya kenapa setiap pembokaran selalu terjadi keributan atau kerusuhan , menurut saya penyebab utama adalah kurangnya komunikasi dari pihak yang melakukan pembokaran dengan pihak yang dibongkar , atau bisa dibilang miss komunikasi , kedua kurang setimpalnya biaya kompensasi yang diberikan  sehingga membuat warga tersebut enggan untuk dibongkar bangunan rumahnya, dan ketiga tidak adanya relokasi seharusnya pihak yang melakukan pembongkaran memberikan pengarahan untuk diberikan lokasi tempat tinggal baru, namun ada instasi sudah melakukan ketiga hal tersebut tetapi memang dari warganya tidak mau di relokasi , ada yang berkomentar kalau sudah nyaman tinggal dilokasi tersebut , dan ada juga yang berkomentar lebih dekat dari kerjaan mereka, kita ambil contoh seperti kasus banjir di daerah pluit waktu itu , padahal sudah mengetahui kalau lagi banjir tinggi ingin di relokasi saja mereka tidak mau . Namun demi keselematan mereka dan sekaligus normalisasi Waduk Pluit akhirnya bangunan mereka tetap dibongkar , dan meraka akhirnya direlokasi ke rumah susun, walaupun tahap pembokaran berjalan alot karena warga tersebut sempat bersitegang dengan instasi yang melakukan pembokaran. Sekian tulisan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, terimah kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar