MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
NAMA
: HERMANSYAH
KELAS
: 3DB11
NPM : 33111347
NPM : 33111347
www.gunadarma.ac.id
DFD (DATA FLOW DIAGRAM)
DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu diagram
yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur
dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses
kerja suatu sistem. Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow yang
akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD
didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian
sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua
hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu dikembangkan untuk melihat lebih
rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya. dan DFD
juga merupakan gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya
dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan
yang lain, yang ada pada objek lain.
1. Simbol-Simbol
yang digunakan pada DFD
Beberapa symbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili
(Jogiyanto ,1990):
- External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem);
- Data flow (arus data);
- Process (proses);
- Data store (simpanan data).
-Kesatuan Luar
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan
menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external
entity) merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang
dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan
luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan
luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini (Jogiyanto ,1990).
-Arus Data
Arus data (data
flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (exsternal
entity). Arus data menunjukan arus data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini
(Jogiyanto ,1990).
-Proses
Suatu proses adalah kegiatan
atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus
data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses. Untuk physical dataflow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan
oleh orang, mesin atau computer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD),
suatu proses hanya menunjukkan proses dari computer. Perbedaan dari PDFD dan
LDFD akan dibahas kemudian. Suatu proses dapat menunjukkan dengan symbol
lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudut
tumpul (Jogiyanto ,1990).
-Simpanan Data
Menunjukkan informasi yang tersimpan dalam file diantara transactions.
Data store diidentitaskan dengan “D dengan nomor” untuk data store komputer dan
“M dengan nomor” untuk manual data store. Data store disimbolkan sebagai
berikut (Jogiyanto ,1990) :
Berikut adalah jenis-jenisnya bedasarkan (Yourdon dan DeMarco),dan
(Gane dan Sarson)
3. Tujuan DFD (Data Flow Diagram)
atau Diagram Arus Data
Tujuan Diagram Arus Data atau DFD
adalah untuk menunjukan proses yang dijalankan data dalam sistem ,memberikan
indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui
sistem,dan menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentrans formasi
aliran data
.
4.Syarat Membuat DFD
Syarat-syarat
pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian
nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
5. Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
-Pilih notasi
sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
- Nama proses
harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
-
Nama yang
dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
- Setiap level
harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
- Usahakan
agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
- Banyaknya
proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
- Dekomposisi
berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
- Nama Proses
yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
- Pada Proses
yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
- Aliran ke
storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entit
- Aliran data
untuk Proses Report ,harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
- Aliran data
yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan
persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi
variabel dalam program.
6.Langkah – Langkah Persiapan DFD
Selama analisis Sistem, DFD dapat digunakan untuk
memberikan model lingkup proyek sistem dan untuk menganalisa serta membentuk
model fakta-fakta studi yang telah di kumpulkan selama analisis. DFD digunakan
untuk menggambarkan bentuk sistem yang sedang di kembangkan secara keseluruhan.
Hal ini untuk menjelaskan pemroses rinci dari suatu transaksi. Tidak ada aturan
baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara
garis besar langkah untuk membuat DFD adalah:
Langkah 1 : Menggambar diagram tingkat konteks. Diagram ini menggambarkan source , sink , proses utama , dan lingkup sistem pada waktu pengembangan.
Langkah 2 : Menguraikan (decompose) Diagram Tingkat Konteks. Diagram tingkat konteks diuraikan atau di-decompose menjadi DFD tingkat kedua.
Langkah 3 : Menguraikan ketingkat dasar (elementary sistem). Proses 1-3 menyortir tumpukan (batch), diuraikan menjadi DFD tingkat dasar. Tingkat diagram ini menjelaskan secara jauh lebih rinci proses-proses aktual yang terjadi untuk menyortir tumpukan.
7. Langkah-Langkah Membuat DFD
-Membuat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.Caranya :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
- Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
- Gambarkan diagram konteks.
-Membuat Diagram Level Zero (Overview Diagram)
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.Caranya :
- Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Hindari perpotongan arus data
- Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
-Membuat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.Caranya :
- Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Hindari perpotongan arus data.
- Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2
Sumber
:
Pengantar Metodologi Pengembangan Sistem Informasi , D.Suryadi H.S.Bunawan
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram