TUGAS 2 MANAJEMEN WAKTU
* CARA MEMANAGE WAKTU *
1. Buatlah perencanaan (PLANNING)
Dalam kehidupan kita tentu kita harus membuat perencanaan itu merupakan unsur penting dalam memanage waktu, fungsi dari perencanaan ini juga sebagai pengatur manajemen waktu kita agar mendapatkan produktivitas yang tinggi. Mempunyai jadwal kegiatan harian akan sangat membantu kita untuk memanajemen waktu yang kita miliki setiap hari, namun tidak semua orang mau membuatnya secara detil. Karena ada juga orang yang hidupnya apapun dilakukan secara sederhana atau simple.
2. Waktu istirahat atau rehat
Bekerja dalam tempo yang lama tanpa rehat atau istirahat bukanlah penggunaan waktu yang efektif. Melainkan tenaga semakin down atau lemah, boring atau bosan makin mempengaruhi otak kita akibatnya kinerja kita makin menurun produktivitas kita juga menurun . untuk itu masa istirahat atau rehat secukupnya adalah jalan terbaik untuk membangkitkan tenaga kita.
Bekerja dalam tempo yang lama tanpa rehat atau istirahat bukanlah penggunaan waktu yang efektif. Melainkan tenaga semakin down atau lemah, boring atau bosan makin mempengaruhi otak kita akibatnya kinerja kita makin menurun produktivitas kita juga menurun . untuk itu masa istirahat atau rehat secukupnya adalah jalan terbaik untuk membangkitkan tenaga kita.
3. Pemusatan perhatian
Golongan yang menghadapi masalah serius dalam hal pengurusan waktu biasanya mencuba melakukan banyak hal sekaligus. Jumlah waktu yang digunakan dalam suatu projek bukanlah hal yang penting. Tetapi yang lebih penting ialah menyediakan jumlah waktu yang tidak terganggu.
Golongan yang menghadapi masalah serius dalam hal pengurusan waktu biasanya mencuba melakukan banyak hal sekaligus. Jumlah waktu yang digunakan dalam suatu projek bukanlah hal yang penting. Tetapi yang lebih penting ialah menyediakan jumlah waktu yang tidak terganggu.
4. Jangan takut mengucapkan kata tidak barangkaliCara efektif lainnya adalah jangan pernah takut mengucapkan kata tidak. Belajarlah menolak dengan mengunakan kebijaksanaan tetapi tegas terhadap setiap permintaan yang tidak atau kurang bermanfaat.
5. Jangan menunda pekerjaan
Penundaan kerja pada umumnya merupakan kebiasaan yang sudah turun menurun. Jangan anda keseringan menunda pekerjaan itu penyebab utama produktivitas kita menurun dan menyebabkan kita menjadi pemalas.
Penundaan kerja pada umumnya merupakan kebiasaan yang sudah turun menurun. Jangan anda keseringan menunda pekerjaan itu penyebab utama produktivitas kita menurun dan menyebabkan kita menjadi pemalas.
6. Jauhkan dan buang suasana berkecamuk
Banyak orang selalu membiarkan meja tulisnya dipenuhi kertas yang berserakan. Mereka merasa bahwa dengan cara seperti itu persoalan yang penting akan naik sendiri ke atas timbunan kertas itu. Sebenarnya keadaan berkecamuk seperti ini mengganggu tumpuan serta meningkatkan ketegangan dan prestasi seperti orang yang tertimbus batu.
Banyak orang selalu membiarkan meja tulisnya dipenuhi kertas yang berserakan. Mereka merasa bahwa dengan cara seperti itu persoalan yang penting akan naik sendiri ke atas timbunan kertas itu. Sebenarnya keadaan berkecamuk seperti ini mengganggu tumpuan serta meningkatkan ketegangan dan prestasi seperti orang yang tertimbus batu.
7. Jangan menjadi ‘perfectionist’
Jangan anda menjadi perfectionist ,berusaha mendapat hasil yang baik dan bermati-matian mengejar kesempurnaan. Langkah yang pertama , dapat dicapai,memberi kepuasan dan sihat. Sementara langkah yang kedua, selalunya mustahil, mengakibatkan kekecewaan dan gangguan jiwa.
Jangan anda menjadi perfectionist ,berusaha mendapat hasil yang baik dan bermati-matian mengejar kesempurnaan. Langkah yang pertama , dapat dicapai,memberi kepuasan dan sihat. Sementara langkah yang kedua, selalunya mustahil, mengakibatkan kekecewaan dan gangguan jiwa.
8. Jangan kecanduan kerja
Hampir semua eksekutif berjaya mempunyai jam kerja yang panjang, tetapi mereka tidak membiarkan pekerjaan mengganggu hal-hal yang pentig dalam hidup mereka, seperti bergaul dengan teman-teman dan berbual kosong.Ini membezakan mereka daripada orang yang kecanduan kerja yang sama tarafnya seperti orang yang kecanduan alkohol. Gejala kecanduan kerja mencakupi penolakan untuk mengambil cuti, tidak dapat menyingkirkan pejabat daripada fikiran pada hujung minggu serta isteri dan anak-anak yang asing baginya.
Hampir semua eksekutif berjaya mempunyai jam kerja yang panjang, tetapi mereka tidak membiarkan pekerjaan mengganggu hal-hal yang pentig dalam hidup mereka, seperti bergaul dengan teman-teman dan berbual kosong.Ini membezakan mereka daripada orang yang kecanduan kerja yang sama tarafnya seperti orang yang kecanduan alkohol. Gejala kecanduan kerja mencakupi penolakan untuk mengambil cuti, tidak dapat menyingkirkan pejabat daripada fikiran pada hujung minggu serta isteri dan anak-anak yang asing baginya.
9. Delegasikan pekerjaan
Anda tidak perlu menjadi pemimpin nasional atau esekutif firma gergasi untuk mampu mendelegasikan pekerjaan. Sebagai peringatan, mewakilkan kepada pekerja bawahan pekerjaan yang tidak disukai oleh anda dan semua orang lain bukanlah mendelegasikannya, tetapi meberi perintah. Belajarlah mendelegasikan tugas yag penuh cabaran dan memberikan imbalan, bersama dengan kuasa secukupnya untuk membuat keputusan yang perlu. Ini dapat membantu melonggarkan waktu anda.
Anda tidak perlu menjadi pemimpin nasional atau esekutif firma gergasi untuk mampu mendelegasikan pekerjaan. Sebagai peringatan, mewakilkan kepada pekerja bawahan pekerjaan yang tidak disukai oleh anda dan semua orang lain bukanlah mendelegasikannya, tetapi meberi perintah. Belajarlah mendelegasikan tugas yag penuh cabaran dan memberikan imbalan, bersama dengan kuasa secukupnya untuk membuat keputusan yang perlu. Ini dapat membantu melonggarkan waktu anda.
10. Menentukan prioritas
Menentukan prioritas adalah unsur utama juga memange waktu karena dengan menentukan prioritas kita bisa menjalankan kegiatan yang penting ,contoh : kuliah, les Inggris, les musik, olahraga, kumpul dengan teman-teman, ikut organisasi atau pelayanan, bekerja paruh waktu, dan sebagainya. Jika kita ingin melakukan semuanya, mungkin bisa, tapi hasilnya belum tentu optimal, dan bisa jadi yang terpenting justru terabaikan. Misalnya: karena terlalu asyik berorganisasi, kuliah jadi terlantar.
Kita harus menentukan aktivitas-aktivitas yang harus mendapat prioritas utama, dan aktivitas-aktivitas yang boleh kita lakukan, namun pada porsi yang tepat. Sebagai contoh: olahraga itu penting, kita perlu menyediakan waktu untuk itu, tapi tidak perlu menjadi prioritas utama, jika tujuan kita bukan untuk menjadi seorang atlit. Jika suatu saat kita dihadapkan pada dua pilihan, misalnya sore ini harus kerja kelompok padahal bersamaan dengan jadwal main basket dengan teman-teman. Kita bisa menentukan mana yang harus kita dahulukan, karena kita tahu apa prioritas kita.
11. Melaksanakan rencana secara fleksibel
Melaksanakan rencana secara fleksibel , Terkadang rencana yang sudah kita buat, terganggu oleh hal-hal yang tidak terduga. Misalkan nanti malam adalah jadwal kita belajar, tapi ternyata ada acara penting yang harus kita hadiri. Jika acara itu memang penting dan tidak dapat ditunda, batalkan jadwal belajar dan carilah waktu pengganti. Tapi perlu diwaspadai, jangan suka mengubah rencana karena tergoda dengan hal-hal yang kurang penting. Jika ada kegiatan di luar rencana yang ingin kita lakukan, aturlah waktu sehingga hal yang penting tetap dapat kita laksanakan.
Melaksanakan rencana secara fleksibel , Terkadang rencana yang sudah kita buat, terganggu oleh hal-hal yang tidak terduga. Misalkan nanti malam adalah jadwal kita belajar, tapi ternyata ada acara penting yang harus kita hadiri. Jika acara itu memang penting dan tidak dapat ditunda, batalkan jadwal belajar dan carilah waktu pengganti. Tapi perlu diwaspadai, jangan suka mengubah rencana karena tergoda dengan hal-hal yang kurang penting. Jika ada kegiatan di luar rencana yang ingin kita lakukan, aturlah waktu sehingga hal yang penting tetap dapat kita laksanakan.
12. Membuat rencana yang realistis
Jika kita sudah menentukan target yang realistis, maka kita juga perlu membuat rencana yang realistis. Misalkan dalam semester pertama kita punya target untuk mencapai IP di atas 3,00 kita membuat rencana agar target itu tercapai. Kita membuat jadwal belajar secara teratur, berapa jam sehari, kapan waktu yang terbaik, dan sebagainya. Buatlah semua itu secara realistis, sehingga kita dapat sungguh-sungguh melaksanakannya.
Jika kita sudah menentukan target yang realistis, maka kita juga perlu membuat rencana yang realistis. Misalkan dalam semester pertama kita punya target untuk mencapai IP di atas 3,00 kita membuat rencana agar target itu tercapai. Kita membuat jadwal belajar secara teratur, berapa jam sehari, kapan waktu yang terbaik, dan sebagainya. Buatlah semua itu secara realistis, sehingga kita dapat sungguh-sungguh melaksanakannya.
BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA HINDARI DALAM MEMANAGE WAKTU
· Jika 'penyakit' malas menyerang
" Saya lagi nggak mood "; " Waktunya nggak pas buat belajar " dan sebagainya. Karena ada pepatah dari orangtua saya belajar untuk rajin membutuhkan waktu lama tetapi belajar malas dalam sekejap pasti bisa. maka dari itu hindari penyakit malas dalam hidup kita.
" Saya lagi nggak mood "; " Waktunya nggak pas buat belajar " dan sebagainya. Karena ada pepatah dari orangtua saya belajar untuk rajin membutuhkan waktu lama tetapi belajar malas dalam sekejap pasti bisa. maka dari itu hindari penyakit malas dalam hidup kita.
· Kebiasaan menunda pekerjaan
" Besok masih ada waktu kok "; " Sebentar lagi ah "; " Ujiannya kan masih minggu depan "
" Besok masih ada waktu kok "; " Sebentar lagi ah "; " Ujiannya kan masih minggu depan "
· Tidak mampu mendisiplin diri sendiri Pengertian tidak mampu mendisplin diri sendiri maksudnya adalah kita harus displin dalan kehidupan , karena banyak fakta kalau kita lagi bermain game atau pergi bersama teman , kita pasti lupa kegiatan penting yang harus kita lakukan atau prioritaskan.
· Tidak berani berkata "tidak"
Dalam diri kita , kita harus berani berkata tidak dalam diri kita ,
Dalam diri kita , kita harus berani berkata tidak dalam diri kita ,