softskill

navigasi

Minggu, 22 Juni 2014

TUGAS 10, AKIBAT DARI KLIRING BANK YANG TIDAK SEHAT



 MATA KULIAH    : TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN
 NAMA                    : HERMANSYAH
 KELAS                   : 3DB11
 NPM                       : 33111347
                                                  
AKIBAT DARI KLIRING BANK YANG TIDAK SEHAT
    
               Tentunya suatu bank yang ingin melakukan setoran kliring terhadap bank lain haruslah bank itu memiliki tingkat kesehatan bank yang baik. Kenapa dikatakan begitu karena untuk melakukan setoran kliring terhadap bank lain bank yang sebagai sumber atau penyetor harus memiliki tingkat kesehatan yang baik.
             
            Akibat dari kliring bank yang tidak sehat adalah contoh ada kasus di mana pihak penerima kliring sudah menerima warkat dalam bentuk cek, namun pada saat akan dicairkan ternyata cek tersebut tidak dapat dicairkan karena kosong atau tidak ada dananya. Tentunya sangat merugikan pihak penerima setoran kliring. Untuk itu tingkat kesehatan bank sangat berpengaruh terhadap proses kliring itu sendiri yang dapat merugikan baik nasabah yang mengirim atau menerima kliring dan pihak bank yang berkaitan. Untuk itu bisanya bank BI akan memproses bagi bank yang tingkat kesehatanya buruk.

TUGAS 9, PEMAHAMAN PENGGUNAAN E-BANKING



 MATA KULIAH    : TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN
 NAMA                    : HERMANSYAH
 KELAS                   : 3DB11
 NPM                       : 33111347

  www.gunadarma.ac.id                                                    

PEMAHAMAN PENGGUNAAN E-BANKING
               
                Pemahaman penggunaan e-banking di Indonesia sangatlah kurang terutama untuk kalangan menengah ke bawah, ini kejadian pernah saya alami banyak nasabah belum mengetahui cara menggunakan atm, transfer ke bank lain dan lain-lain. Sebenarnya kalau menurut saya pemahaman seperti ini harusnya pihak bank harus memberikan penjelasan sebelum membuatkan akun rekening terhadap nasabah, karena tidak semua orang pintar dalam menggunakan e-banking, agar nasabah yang sudah membuka rekening tidak bingung cara memakai e-banking. 

                 Pemahaman penggunaan e-banking juga karena kurangnya keterangan dalam penggunaan e-banking itu sendiri, seharusnya pihak bank membuat sebuah buku panduan atau keterangan tentang jenis apa saja e-banking, penjelasan jenis-jenis dan fungsi e-banking, dan penjelasan atau panduan bagaimana cara menggunakanya, dengan begitu mungkin nasabah yang kurang paham bisa lebih memahami cara menggunakan e-banking.

TUGAS 8, SISTEM KLIRING ANTAR BANK DAN WILAYAH YANG BERBEDA



 MATA KULIAH     : TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN
 NAMA                    : HERMANSYAH
 KELAS                   : 3DB11
 NPM                       : 33111347

www.gunadarma.ac.id 

                                                    
SISTEM KLIRING ANTAR BANK DAN WILAYAH YANG BERBEDA

             Dari hasil presentase di kelas yang saya dapatkan bahwa ternyata sistem kliring antar bank yang berbeda di Indonesia memiliki proses panjang, kenapa dikatakan proses panjang karena bank yang berindak sebagai sumber harus melakukan transit kliring. Contoh misalkan Pada suatu hari Hermansyah yang mempunyai tabungan di Bank BRI Jakarta dan harus mengirimkan sejumlah uang kepada Livia yang mempunyai rekening di  BPD Papua. Namun Hermansyah dan Livia mempunyai rekening di bank yang berbeda. Terlebih selain bank yang berbeda, lokasi ke dua bank yang berbeda sangatlah berbeda karena rekening hermansyah ada di bank BRI Jakarta sedangkan rekening Livia ada di bank Papua. Karena perbedaan tersebut, Kedua bank yang melakukan kliring harus mencari di mana suatu wilayah atau daerah yang harus terdapat kedua bank, baik itu bank BRI dan bank BPD. Berikut gambar yang menunjukan alur proses tersebut:

 
                Sebagai contoh tenyata di wilayah Manado terdapat kedua bank tersebut. Di wilayah itulah akan terjadi proses transaksi kliring. Tetapi sebelum bank BRI Jakarta tempat di mana Hermansyah menyimpan uangnya  akan mentrasfer sejumlah uang ke BRI Manado dengan mengurangkan jumlahnya pada di Rekening Antar Kantor dan mengurangkannya pula pada tabungan Hermansyah. Kemudian, BRI Manado akan melakukan sistem kliring antara BRI Manado dengan BPD Manado. Jumlah uang yang telah dikirimkan melalui proses kliring akan masuk ke dalam R/K pada BI atas nama bank BPD Manado, Barulah bank BPD Manado akan merntransfer uang itu ke BPD yang berada di wilayah Papua di mana Livia memiliki rekening tersebut.

Kamis, 19 Juni 2014

TUGAS 7, TINGKAT KESEHATAN BANK



 MATA KULIAH    : TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN
 NAMA                    : HERMANSYAH
 KELAS                   : 3DB11
 NPM                       : 33111347

  www.gunadarma.ac.id                                                    

TINGKAT KESEHATAN BANK

      Tingkat kesehatan bank adalah tingkat di mana bank tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsi banknya sendiri dengan baik dan sehat. Sehat dalam arti tidak melakukan tindakan penyelengan dana nasabah. Bank dikatakan sehat juga kalau bank itu sendiri dapat menjaga dan memelihara kepercayaan nasabah. Pengertian lain tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank atau dalam pengertian lain tingkat kesehatan Bank adalah suatu cerminan bahwa sebuah bank dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 

        Budisantoso dan Triandaru (2005:51) mengartikan kesehatan bank sebagai “kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku”. Pengertian tentang kesehatan bank tersebut merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena kesehatan bank mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya. Menurut Budisantoso dan Triandaru (2005:51), kegiatan tersebut meliputi:
         -Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain dan modal sendiri.
         -Kemampuan mengelola dana.
         -Kemampuan menyalurkan dana ke masyarakat.
         -Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal, dan pihak lain.
         -Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.
       
          * Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
 
                    Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat kesehatan juga memerlukan penyempurnaan. Saat ini BI tengah mempersiapkan penyempurnaan sistem penilaian bank yang baru, yang memperhitungkan sensitivity to market risk atau risiko pasar. Dengan demikian faktor-faktor yang diperhitungkan dalam system baru ini nantinya adalah CAMEL. Kelima faktor tersebut memang merupakan faktor yang menentukan kondisi suatu bank. Apabila suatu bank mengalami permasalahan pada salah satu faktor tersebut (apalagi apabila suatu bank mengalami permasalahan yang menyangkut lebih dari satu faktor tersebut), maka bank tersebut akan mengalami kesulitan.
 
       
        Sumber:
        http://belajarperbankangratis.blogspot.com/2012/05/pengertian-tingkat-kesehatan-bank.html
 http://sendhynugraha.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-materi-tingkat-kesehatan.html