softskill

navigasi

Selasa, 24 Desember 2013

TUGAS 5, DFD (DATA FLOW DIAGRAM)



  MATA KULIAH   : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 
  NAMA                    : HERMANSYAH
  KELAS                   : 3DB11
  NPM                       : 33111347
 
www.gunadarma.ac.id



                                                           DFD (DATA FLOW DIAGRAM)
                   
                        DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem. Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual  data flow yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu dikembangkan untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya. dan DFD juga merupakan gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.

1. Simbol-Simbol yang digunakan pada DFD
Beberapa symbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili (Jogiyanto ,1990):
  1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem);
  2. Data flow (arus data);
  3. Process (proses);
  4. Data store (simpanan data).
-Kesatuan Luar
                        Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini (Jogiyanto ,1990).


                                                                          
 -Arus Data
                          Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (exsternal entity). Arus data menunjukan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini (Jogiyanto ,1990).

                                                              

-Proses
                         Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical dataflow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau computer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari computer. Perbedaan dari PDFD dan LDFD akan dibahas kemudian. Suatu proses dapat menunjukkan dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudut tumpul (Jogiyanto ,1990).

                                                                         




 -Simpanan Data
                        Menunjukkan informasi yang tersimpan dalam file diantara transactions. Data store diidentitaskan dengan “D dengan nomor” untuk data store komputer dan “M dengan nomor” untuk manual data store. Data store disimbolkan sebagai berikut (Jogiyanto ,1990) :

                                                    
                       



2. Didalam DFD terdapat 2 jenis Simbol dalam DFD
Berikut adalah jenis-jenisnya bedasarkan (Yourdon dan DeMarco),dan (Gane dan Sarson)

                                                                                   




3. Tujuan DFD (Data Flow Diagram) atau Diagram Arus Data
                        Tujuan Diagram Arus Data atau DFD adalah untuk menunjukan proses yang dijalankan data dalam sistem ,memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem,dan menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentrans formasi aliran data  .                     


4.Syarat Membuat DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

5. Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
 -Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
- Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
-  Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
- Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
- Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
- Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
- Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
- Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi 
- Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
- Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entit
- Aliran data untuk Proses Report ,harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
- Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.


6.Langkah – Langkah Persiapan  DFD
Selama analisis Sistem, DFD dapat digunakan untuk memberikan model lingkup proyek sistem dan untuk menganalisa serta membentuk model fakta-fakta studi yang telah di kumpulkan selama analisis. DFD digunakan untuk menggambarkan bentuk sistem yang sedang di kembangkan secara keseluruhan. Hal ini untuk menjelaskan pemroses rinci dari suatu transaksi. Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah:

Langkah 1  : Menggambar diagram tingkat konteks. Diagram ini menggambarkan source , sink , proses utama , dan lingkup sistem pada waktu pengembangan.

Langkah 2 : Menguraikan  (decompose) Diagram Tingkat Konteks.  Diagram tingkat konteks diuraikan atau di-decompose menjadi DFD tingkat kedua.

Langkah 3 : Menguraikan ketingkat dasar (elementary sistem). Proses 1-3 menyortir tumpukan (batch), diuraikan menjadi DFD tingkat dasar. Tingkat diagram ini menjelaskan secara jauh lebih rinci proses-proses aktual yang terjadi untuk menyortir tumpukan.


7. Langkah-Langkah Membuat DFD

-Membuat Diagram Konteks (diagram context)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
  • Tentukan nama sistemnya.
  • Tentukan batasan sistemnya.
  • Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
  • Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
  • Gambarkan diagram konteks.

-Membuat Diagram Level Zero (Overview Diagram)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
  • Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data
  • Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

-Membuat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
  • Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data.
  • Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2

Sumber :

Pengantar Metodologi Pengembangan Sistem Informasi , D.Suryadi H.S.Bunawan

 http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram